Thursday, April 9, 2015

Artemia untuk Udang Galah dan Udang Windu

Kenyataan menunjukkan bahwa kista Artemia banyak digunakan pada pembenihan ikan dan udang terutama sebagai sumber pakan hidup (Primavera, et.al. dalam Manoppo, 1983).
Informasi lebih lanjut cek di www.isw.co.id 

Hal ini disebabkan karena benur Artemia merupakan salah satu sumber pakan hidup yang paling baik bagi larvae ikan dan crustacean (Sorgeloos dalam Manoppo, 1983). Jangkauan pemanfaatan Artemia juga sangat luas, contohnya Artemia dewasa dapat dijadikan pakan untuk berbagai jenis ikan hias. Selain itu Artemia dewasa yang dikeringkan dalam bentuk serpihan bisa digunakan untuk memperkaya gizi pellet (Susanto, 1992).



Berikut ini beberapa contoh penggunaan Artemia diberbagai kegiatan usaha:

1. Pembenihan Udang Galah
Pada pembenihan udang galah, anak Artemia sangat dibutuhkan sebagai makanan larvanya. Larva udang galah PL I – V membutuhkan anak Artemia sebanyak 4 ekor/ml/hari atau 2 ekor/ml/hari, jika padat penebaran 75 ekor/liter.


Untuk larva yang lebih besar (tiap hari diberi pakan tambahan) membutuhkan anak Artemia sebanyak 5 ekor/ml. Untuk larva PL VII dan seterusnya, pemberian anak Artemia cukup 3 – 4 kali sehari (Mudjiman, 1983).

2. Pembenihan udang Windu
Menurut Lumenta dan Christensen (1992) pemberian pakan Artemia pada udang windu dimulai pada tingkat mysis sampai PL-15.

Pemberiannya setiap 3 – 4 jam sekali dengan kepadatan 1 – 5 nauplius/ml (mulai tingkat mysis) dan dinaikkan terus sampai 10 nauplius/ml (pada pemeliharaan di Taiwan). Untuk pemeliharaan di Philippina pemberiannya hanya sampai tingkat PL-10 dengan jumlah Artemia yang diberikan 0,5 individu/ml dan dinaikkan sampai 5 ind/ml.

Telah diperlihatkan bahwa ketika Artemia yang lebih besar menjadi pakan, dimulai dengan Artemia yang baru ditetaskan (0.6 mm) pada PL-1 and berakhir dengan brine shrimp pra-dewasa (6.0 mm) pada PL-20, kekenyangan, kejenuhan dapat dihasilkan oleh volume Artemia di dalam perut udang, lebih baik dibandingkan beberapa organisme lain sebagai pakan.

Misalnya, ketika ukuran mangsa yang tersedia adalah 4 mm malahan sampai kurang lebih 2 mm, jumlah artemia yang dikonsumsi lebih dari setengah (separuhnya). Dalam pengertian secara luas bahwa kandungan nutrisi Artemia setelah beberapa jam dari proses penetasan, harus diperkaya jika hendak dijadikan pakan larva untuk mencegah difesiensi nutrisi.

Apa Pendapatmu?

Seputar Info:
Artemia Supreme Rp. 745.000/ 425gr
Artemia Inve Rp. 710.000/ 425gr
Artemia Mackay Putih Rp. 675.000/ 454gr
Artemia Mackay Hijau Rp. 775.000/ 454gr

Bisa hubungi langsung 061 4571 224 atau cek www.isw.co.id

No comments:

Post a Comment