Pakai Zeolite untuk Kebun Sawit?

Selagi menyinggung tentang Zeolit, tentunya kita juga sudah tau Zeolit itu seringnya digunakan sebagai kondisioner tanah untuk petani dan perkebun. Dan sebagian pekebun TBS di Sumatera sudah mulai shifting memakai zeolite sebagai tambahan pupuk organik tanah mereka. Tetapi tetap saja banyak pekebun demi peningkatan kualitas produksi, pekebun seringnya tidak mengerti pememakaian pupuk kimia, dan dipakai saja tanpa penambahan pupuk organik, yang justru membuat tanah keras dan populasi mikroorganisme tanah turun. Pada kondisi seperti itu, tanah menjadi tidak responsif lagi terhadap pemupukan sehingga produksinya malah menurun.

Peningkatan produksi terjadi paling baik pada tanaman kelapa sawit yang ditanam pada tanah-tanah dengan kesuburan tanah rendah.

Menurut kamu bagusnya gimana?

Harga Tarif Zeolite Cikembar Indonesia

Fungsi Zeolite itu banyak sekali, kalau untuk rumah tangga digunakan untuk filter air, dari segi warna, tingkat ph dan semuanya, penetral amoniak, menyuburkan tanah untuk para petani, dan juga supplemen sehat untuk ternak kita. Zeolite itu umpamanya Satu porsi yang sudah mengandung semua yang kita butuhkan.

Untuk Irigasi atau filter air biasa digunakan yang granur agar bisa serap lebi cepat dan menyerap lebih lagi.
Kalau campuran pakan atau pun penyuburan tanah pakai yang tepung saja, mesh dari 80-150 saja cukup

Analisis Spesifikasi Lab diharuskan agar kita tidak tertipu dengan kualitas yang jelek.

Zeolite Clinoptilolite 

Parameter dan hasil

Fe2O3: 2.18%

Al2O3: 14.38%

CaO: 2.74%

MgO: 0.63%

MnO2: 0.06%

CrO3: Less than 0.01%

Na2O: 2.01%

K2O: 3.26%

SiO2: 69.08%

TiO2: 0.19%

LOI: 5.27%

CEC: 165.11 Meq/100g

Kemasan biasanya 25 kg/50 kg 

Harga itu bener2 tergantung, kalau ambil beberapa zak, sekilo nya biasa 3000-5000 Rupiah, tapi kalau per ton itu jauh lebih murah, cuma 1000an

   

Tips untuk para peternak

Tau ga sih kalau Zeolite itu bagus sekali untuk pertumbuhan ternak kita, bukan cuma harganya yang murah tetapi keuntungan yang akan dihasilkan juga berlipat karna ternak kita akan jauh lebih sehat, jauh lebih berbobot dibandingkan campuran pakan lain yang harganya jauh lebih mahal.

informasi lebih lanjut cek di www.isw.co.id

Tetapi pembelian zeolite memang harus dalam jumlah per ton bukan eceran.

Dalam pemakaian zeolite, bentuk zeolite harus diperhatikan dan dicocokkan dengan penggunaannya, sebabkan ukuran partikel zeolite akan mempengaruhi daya kerja dari zeolite itu sendiri.

Contoh Nyata:
Pemberian zeolite dalam bentuk kasar (granur ) katanya dalam ransum ayam broiler jantan memberikan berat badan yang lebih tinggi daripada bentuk halus (tepung), tetapi bentuk tepung memberikan efisiensi penggunaan pakan lebih baik. Selanjutnya dilaporkan bahwa dengan pemberian satu persen zeolite dalam ransum ayam broiler jantan sampai umur 21 hari, dapat memperbaiki efisiensi penggunaan makanan tetapi tidak berpengaruh pada berat badan. Sedangkan penambahan zeolite pada umur 21-50 hari dengan taraf dua sampai tiga persen memberikan perbaikan yang nyata pada pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan pakan, tetapi tidak berpengaruh pada tingkat kematian, pigmentasi pada cakar dan kelembaban litter.

Peran Zeolite dalam pencernaan Ternak hewan

1) Memperlambat laju pakan dalam saluran pencernaan sehingga memberi peluang lebih besar untuk penyerapan zat-zat makanan;
2) Penyerapan zat zat anti metabolit yang menyebabkan gangguan proses pencernaan dan keracunan sehingga meningkatkan kesehatan atau mengurangi kejadiankejadian timbulnya penyakit;
3) Partikel zeolit mungkin juga dapat merangsang lapisan saluran pencernaan sehingga mengakibatkan ternak dapat membentuk antibodi, dan selanjutnya dapat bertahan dan melawan masuknya penyakit.
4) Memaksimumkan sintesis protein oleh mirobia dalam rumen dengan menggunakan amonia yang berasal dari HHP
5) Mengurangi pengaruh keracunan dari NH4+ yang tinggi dalam cairan rumen, terutama bila ruminansia diberi bahan pakan NNP misalnya urea dan biuret


Pemberian zeolite yang mengandung mineral kapur dan fosfor akan menolong peternak yang memakai ransum pakan yang kekurangan kapur dan fosfor.

Keuntungan Zeolite untuk Pertanian Indonesia

Perbandingan antara Pupuk dan Zeolit untuk tanah perkebunan & pertanian itu sebenarnya lumayan jauh, dan dari semua percobaan yang diterapkan dan dilakukan di padi, cabe dan PKS, pengunaan zeolit dicampur ke pupuk itu jauh menguntungkan dibanding hanya pupuk saja.

Dari hasil percobaan telah dibuktikan bahwa 40% dari nutrisi hilang akibat pencucian dan suhu yang tinggi kalau diberikan pupuk saja, selain itu pupuk tidak memperbaiki kondisi tanah (pH), aerasi, irigasi ataupun membantu kekebalan tanaman kebun. Terakhir, perbandingan nutrisi zeolite dan pupuk itu jauh sekali, nutrisi pupuk itu minimal dan tidak adanya micron. Sedangkan keuntungan dari Zeolit lumayan banyak.

Benefit dari Zeolit
1. Sangat murah
2. Bisa dicampurkan dengan semua jenis pupuk
3. Meningkatkan biaya-efektivitas hingga 50% (Mengurangi biaya pupuk Total)
4. Meningkatkan produk keluaran hingga 80%
5. Mencegah hilangnya nutrisi pupuk (Tidak dipengaruhi oleh hujan atau suhu tinggi)
6. Mengendap untuk nutrisi dari tanaman itu sendiri

7. Peningkatan pH tanah (kondisioner tanah)
8. Kapasitas tukar kation yang tinggi (CEC)
9. Meningkatkan kekebalan tanaman terhadap penyakit tanaman
10. Meningkatkan aerasi dan irigasi secara signifikan
11. 100% alami dan organik
12. Menyerap zat berbahaya atau beracun
13. Mengandung baik Makro dan Mikro Nutrisi
14. Cocok untuk semua jenis tanaman (kelapa sawit, kelapa, padi, pohon buah, dll)
15. Mengurangi kemungkinan akar terbakar karena kelebihan amonia
16. Meningkatkan retensi amonia dan mengurangi kerugian nitrogen


Kesimpulannya keuntungan yang paling umum dari zeolit ​​untuk aplikasi pertanian adalah karena tingkat penyerapannya yang relatif tinggi, kapasitas tukar kation, katalisis dan dehidrasi kapasitasnya. Zeolit, oleh karena itu, digunakan untuk mempromosikan pertumbuhan tanaman yang lebih baik dengan meningkatkan nilai pupuk.

(Terbukti dengan banyaknya International Journal, Watanabe 1992, E Polat et al 2004, Ming dan Dixon 1986)

Apa Pendapat mu?