Kincir, pompa air, dan air jet aerator memegang peranan penting dalam usaha perikanan budidaya. Bagaimana tidak, ketiga alat tersebut berperan dalam memasok oksigen dalam tambak dan menjaga kualitas air serta pengolahan limbah itu sendiri.
Industri budidaya perikanan merupakan salah satu sektor yang paling cepat pertumbuhannya, dibandingkan dengan sektor perikanan tangkap yang laju produktivitasnya dinilai semakin lama semakin menurun. Hal tersebut dikarenakan kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan secara tidak benar dan berlebihan (over fishing).
Melihat sebuah fakta tersebut, maka tidak heran jika masyarakat sekarang beralih melakukan budidaya tambak atau kolam buatan dibandingkan dengan melakukan kegiatan penangkapan ikan yang hasilnya juga tidak maksimal.
Salah satu keuntungan melakukan budidaya tambak atau kolam buatan adalah pembudidaya bisa menggunakan berbagai inovasi dari peralatan teknologi perikanan yang saat ini semakin baik untuk menghasilkan panen yang maksimal.
Manager Marketing OLIMPIA, Gisela mengatakan, penggunaan ketiga alat pendukung budidaya seperti kincir, pompa, dan air jet aerator menjadi sebuah keharusan dalam usaha budidaya perikanan, sebab berbeda dengan perikanan tangkap yang sirkulasi airnya langsung dari alam, budidaya periakanan dengan volume air tetap namun sirkulasi airnya harus selalu dijaga.
Kincir
Samahalnya seperti manusia, semua makhluk hidup salah satu diantaranya hewan air juga membutuhkan oksigen dalam proses kehidupan dan pertumbuhannya. “Di dalam budidaya perikanan, kincir air merupakan peralatan yang paling pokok untuk menghasilkan oksigen sebagai kelangsungan hidup,” ujar Gisela.
Kincir air adalah salah satu peralatan pada budidaya perikanan di tambak yang berfungsi untuk menggerakkan air sehingga menghasilakn oksigen. Selain sebagai pemasok oksigen, adanya kincir air di dalam tambak atau kolam dapat mengantisipasi terjadinya perbedaan oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) yang cukup menyolok antar lapisan air tambak serta mengembalikan kualitas air ada keadaan semula.
Penggunaan kincir tidak boleh sembarangan, jelas Gisela, pada umumnya padat penebaran beroperasi 24 jam, namun DO rendah pada pukul 23.00 – 06.00 wib. Sebab dalam tambak terjadi stratifikasi kualitas air, seperti;
Stratifikasi suhu : suhu dingin atau panas diluar toleransi
Stratifikasi salinitas : aliran air masuk, evaporasi (penguapan) serta presifitasi (pengenceran) akibat hujan
Stratifikasi pH : dipengaruhi CO2 : O2 >< CO2
Stratifikasi O2 : konsumsi O2 oleh organisme dan perombakan.
Pompa
Tidak kalah penting fungsinya dengan kincir, pompa air merupakan sebuah alat yang harus tersedia pada budidaya perikanan. Terutama apabila letak sumber air lebih rendah dari ketinggian kolam, letak sumber air juga menentukan dalam pemilihan jenis pompa air yang digunakan.
Kebutuhan pasokan air yang memadai dalam budidaya perikanan, mengharuskan para pembudidaya dan pelaku bisnis usaha perikanan wajib memiliki jenis pompa air celup (submersible pump). Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pompa air adalah kedalaman air yang akan dihisap dan berapa tinggi posisi air tersebut akan dialirkan serta daya listrik pompa.
“Daya listrik pompa air harus sesuai dengan daya listrik yang tersedia di tambak. Pada saat ini sudah banyak jenis pompa air yang dijual di pasaran dengan klaim tahan lama dan hemat listrik,” ujar Gisela.
Adapun jenis pompa air yang tahan lama adalah yang memiliki lapisan epoxy coating yang tebal dan memiliki proteksi terhadap korosi. Setiap pompa air yang mengeluarkan debit air yang besar pasti membutuhkan daya listrik yang besar pula.
Gisela menambahkan, hal yang perlu diperhatikan oleh petambak dalam memilih pompa air yang memiliki efisiensi tinggi, yang mampu mengeluarkan debit air tinggi dan memiliki dinamo motor dengan efisiensi tinggi.
Dimana dinamo langsung terhubung dengan kipas impeller yang memberikan putaran maksimal sehingga dapat mengeluarkan debit air yang tinggi. Pompa air celup biasanya digunakan untuk mengisi tandon dan mensuplai air untuk kolam budidaya, penggunaan pompa air dengan kapasitas besar akan menghemat waktu dalam pengisian kolam.
Untuk pengisian tandon dan kolam biasanya menggunakan pompa air celup dengan ukuran 2 inch, 3 inch, 4 inch, 6 inch, 8 inch, 10 inch dan 12 inch. Cara penggunaan pompa air celup sebaiknya pompa harus dalam kondisi terendam semua di dalam air supaya debit air yang dihasilkan tetap maksimal dan juga sebagai pendingin.
Pompa air juga digunakan sewaktu masa budidaya karena keperluan penambahan air dan bisa juga dipakai untuk pembuangan kotoran dan sisa makanan dalam kolam atau yang biasa disebut Siphon. Saat panen, pompa air juga dipakai untuk membantu pengeringan kolam sehingga mempercepat proses panen dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Air jet aerator
Air jet aerator sendiri berfungsi untuk menambahkan konsentrasi oksigen terhadap air hingga ke dasar kolam. Menempatkan aerator di dalam tambak atau kolam adalah kunci kesuksesan untuk mewujudkan lingkungan yang baik bagi ikan atau udang yang cenderung hidup di dasar tambak.
Menyediakan aerator selain memastikan ikan maupun udang mendapatkan ketersediaan oksigen terlarut yang optimum, juga mewujudkan kolam atau tambak yang memiliki kualitas air yang baik. Selain itu, aerator yang bekerja baik juga akan meningkatkan kuantitas bakteri yang menguntungkan di dalam tambak.
Menurut Gisela, sebelum menentukan jenis aerator apa yang akan digunakan untuk tambak atau kolam, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Di antaranya adalah bentuk tambak atau kolam, ukuran dan kedalaman tambak atau kolam, serta jenis atau spesies ikan.
Sebab jika salah dalam memilih sistem aerasi, bisa berakhir dengan gas beracun di dalam air dan meningkatkan resiko kematian pada ikan. Dan perlu diketahui, kata Gisela, setiap jenis aerator masing-masing memiliki perbedaan, cara kerja, dan tingkat efektivitas serta efisiensi yang juga pastinya berbeda. Sama seperti kincir air, penempatan Air Jet Aerator juga perlu diperhatikan menurut arah pergerakan air yang dihasilkan. Dengan begitu, pergerakan kotoran di dasar tambak bisa diarahkan ke saluran pembuangan. (editor/redaksi)